(33) ILMU YANG BERMANFAAT DAN ILMU YANG MENDATANGKAN BAHAYA

(33) ILMU YANG BERMANFAAT DAN ILMU YANG MENDATANGKAN BAHAYA
Dari Buku Lat Tahzan tulisan Dr. ‘Aidh Abdullah Al-Qarni

Ilmu yang bermanfaat bagi kita adalah ilmu yang dapat membimbing dan membawa kita kepada jalan Allah s.w.t. Firman Allah di dalam kitab-Nya yang agung Al-Quran petikan dari ayat 56 surah Ar-Rum;

“Dan (bagi menjawabnya) berkatalah orang-orang yang berilmu serta beriman: "Demi sesungguhnya, kamu telah tinggal (di dalam kubur) - menurut yang terkandung dalam Kitab Allah - sampai ke hari kebangkitan (hari kiamat); maka inilah dia hari kebangkitan (yang dijanjikan) itu, akan tetapi kamu dari dahulu lagi tidak mahu mengetahui (kebenarannya)"

Terdapat dua bentuk keilmuan iaitu ilmu yang berteraskan keimanan serta ilmu yang berteraskan kekafiran. Allah s.w.t. telah menjelaskan tentang musuh-musuh-Nya di dalam firman-Nya dari surah Ar-Rum ayat 7;


“Mereka hanya mengetahui perkara yang zahir nyata dari kehidupan dunia sahaja, dan mereka tidak pernah ingat hendak mengambil tahu tentang hari akhirat”

Firman Allah s.w.t. lagi;


“Bahkan mereka (yang kafir) telah berkali-kali mengetahui tentang hari akhirat (tetapi mereka tidak meyakininya), bahkan mereka berada dalam syak mengenainya; bahkan matahati mereka buta langsung daripada memikirkannya” (An-Naml: 66)

“(Kepentingan dunia) itulah sahaja tujuan terakhir dari pengetahuan yang dicapai oleh mereka. Sesungguhnya Tuhanmu, Dia lah jua yang lebih mengetahui akan orang yang sesat dari jalannya, dan Dia lah jua yang lebih mengetahui akan orang yang mendapat hidayah petunjuk” (An-Najm: 30)

Sesuai juga peringatan Allah s.w.t. di dalam surah Al-A’raf ayat 175 sehingga 176 yang berbunyi;

175. “Dan bacakanlah kepada mereka (Wahai Muhammad), khabar berita seorang yang Kami beri kepadanya (pengetahuan mengenai) ayat-ayat (Kitab) Kami. kemudian ia menjadikan dirinya terkeluar dari mematuhinya, lalu ia diikuti oleh syaitan (dengan godaannya), maka menjadilah dari orang-orang Yang sesat”

176. “Dan kalau Kami kehendaki nescaya Kami tinggikan pangkatnya dengan (sebab mengamalkan) ayat-ayat itu. Tetapi ia bermati-mati cenderung kepada dunia dan menurut hawa nafsunya; maka bandingannya adalah seperti anjing, jika engkau menghalaunya: ia menghulurkan lidahnya termengah-mengah, dan jika engkau membiarkannya: ia juga menghulurkan lidahnya termengah-mengah. Demikianlah bandingan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. Maka ceritakanlah kisah-kisah itu supaya mereka berfikir”

Allah s.w.t. juga ada menjelaskan tentang orang-orang Yahudi dan ilmu mereka di dalam surah Al-Jumu’ah ayat yang kelima;

“(Sifat-sifat Nabi Muhammad itu telahpun diterangkan dalam Kitab Taurat tetapi orang-orang Yahudi tidak juga mempercayainya, maka) bandingan orang-orang (Yahudi) yang ditanggungjawab dan ditugaskan (mengetahui dan melaksanakan hukum) Kitab Taurat, kemudian mereka tidak menyempurnakan tanggungjawab dan tugas itu, samalah seperti keldai yang memikul bendela kitab-kitab besar (sedang ia tidak mengetahui kandungannya). Buruk sungguh bandingan kaum yang mendustakan ayat-ayat keterangan Allah; dan (ingatlah), Allah tidak memberi hidayah petunjuk kepada kaum yang zalim”

Apa yang dimaksudkan di dalam ayat di atas adalah, orang Yahudi mempunyai ilmu, tetapi ilmu yang ada tidak menyebabkan mereka mendapat petunjuk. Mereka memiliki bukti, tetapi bukti yang ada pada mereka tidak dapat mengubati penyakit hati mereka. Mereka juga memiliki pendapat, tetapi pendapat yang ada pada mereka tidak mampu mengalahkan. Mereka memiliki riwayat, tetapi riwayat yang ada pada mereka tidak benar. Mereka memilki bacaan, tetapi bacaan yang ada pada mereka tidak membawa kepada kebenaran. Mereka memiliki petunjuk, namun petunjuk yang ada pada mereka justeru menunjukkan kepada penyimpangan. Mereka juga memiliki pengarahan, namun pengarahan itu justeru membimbing kepada pengingkaran.

Bagaimana mungkin pemilik ilmu mendapat kebahagiaan, sementara mereka adalah orang yang pertama kali menendang kebahagiaan dengan kaki mereka. Ini sesuai dengan firman Allah di dalam surah Fusilat ayat ke tujuh belas;

“Adapun kaum Thamud, maka Kami beri petunjuk kepadanya, lalu mereka mengutamakan kesesatan dari hidayah petunjuk; mereka pun disambar oleh petir azab yang menghina dengan sebab apa yang mereka telah lakukan”

“Maka (Kami laknatkan mereka) dengan sebab mereka mencabuli perjanjian setia mereka, dan mereka kufur ingkar akan ayat-ayat keterangan Allah, dan mereka pula membunuh nabi-nabi dengan tiada sesuatu alasan yang benar, dan mereka juga mengatakan: "Hati kami tertutup (tidak dapat menerima ajaran Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad)". (Sebenarnya hati mereka tidak tertutup), bahkan Allah telah memeteraikan hati mereka disebabkan kekufuran mereka. Oleh itu mereka tidak beriman kecuali sedikit sahaja (di antaranya)” (An-Nisa’: 155)

Terdapat banyak buku-buku serta perpustakaan yang besar di dunia barat pada hari ini. Ini amatlah mendukacitakan. Contohnya di Library of Congress di Washington. Terdapat pelbagai disiplin buku di sana. Sayangnya mereka adalah umat yang kafir kepada Tuhannya. Mereka hanya mengetahui alam yang dapat dilihat oleh pancaindera sahaja. Sedangkan yang ada disebalik itu, tidak mereka dengarkan, tidak mereka lihat dan tidak mereka perhatikan. Firman Allah s.w.t. di dalam surah Al-Ahqaf ayat 26;


“Dan demi sesungguhnya! Kami telah meneguhkan kedudukan mereka (dengan kekuasaan dan kemewahan) yang tidak Kami berikan kamu menguasainya (wahai kaum musyrik Makkah), dan Kami telah jadikan bagi mereka pendengaran dan penglihatan serta hati; dalam pada itu, pendengaran dan penglihatan serta hati mereka tidak memberikan faedah sedikitpun kepada mereka, kerana mereka sentiasa mengingkari ayat-ayat keterangan Allah; dan (dengan yang demikian) mereka diliputi oleh azab yang mereka telah ejek-ejek itu”


Pada sebuah taman yang sangat menghijau, amat sayang sekali apabila kambing atau ternakan yang ada di dalamnya sakit, buah-buahan yang sangat lazat namun kekikiran begitu mengekang air yang sangat segar namun terasa pahit juga di mulut.


“Bertanyalah kepada Bani Israil, berapa banyak keterangan-keterangan yang telah Kami berikan kepada mereka (sedang mereka masih ingkar)? Dan sesiapa menukar nikmat keterangan Allah (dengan mengambil kekufuran sebagai gantinya) sesudah nikmat itu sampai kepadanya, maka (hendaklah ia mengetahui) sesungguhnya Allah amat berat azab seksa-Nya” (Al-Baqarah: 211)

“Dan tidak ada sesuatu keterangan yang sampai kepada mereka (yang kafir) dari keterangan-keterangan Tuhan mereka, melainkan mereka selalu berpaling daripadanya (enggan menerimanya)” (Al-An’am: 4)


Maka, adalah perlu bagi kita semua untuk sentiasa menilai diri dan memuhasabah sejauhmana ilmu yang kita terima benar-benar menambahkan iman kita seharian. Sejauhmana, maklumat yang diterima melalui siaran televisyen serta corong-corong radio benar-benar menggerakkan naluri iman kita untuk berbuat sesuatu? Bersamalah kita memuhasabahkan diri kita bersama.

1 ulasan:

  1. thnks..ini peringatan yang amat penting..
    terutama dalam mengembalikan ganerasi islam..
    thanks alot atas peringatan ini...
    semoga Allah memberi pahala yang besar buat saudara

    BalasPadam

ARTIKEL TERKINI

(La Tahzan) 048 Bersikap Optimis